Blog Blog

Tips Membersihkan dan Mengkilapkan Ban

By: AUTOTRANZ ADMIN | Rabu, 30 Agustus 2023
Semir ban merupakan produk paling laris yang dijual toko penjual formula pembersih mobil daripada produk lainya. Mengapa demikian, tentu sulit menerkanya. Besar kemungkinan penyebabnya adalah banyak pemilik mobil yang kesulitan mengembalikan warna asli ban. Mereka mengambil jalan pintas dengan menyemir ban. Tindakan ini tentu sah-sah saja selama dijalankan dengan metode yang tepat dan benar.

Meskipun menyemir ban tampak simple, hal ini harus dilakukakn dengan metode yang tepat agar ban tidak hanya hitam jika dilihat dari jauh. Kotoran pada ban yang umumnya berupa oli, aspal, kotoran lemak, tanah dan pasir tidak bisa hilang jika hanya disemir. Sebaliknya, penyemiran yang dilakukan tanpa pembersihan bisa membuat kotoran semakin menyatu dengan ban.

Mencuci Ban

Banyak pemilik mobil yang mencuci ban dengan sabun. Ketika mencuci ban, lazimnya dibarengi dengan mencuci velg. Hal ini adalah Langkah yang benar jika Anda memakai ban yang tidak terlalu keras. Jika anda menggunakan detergen berarti salah besar. Penggunaan detergen, terlebih yang mengandung zat pemutih, bisa merusak karet ban. Bahkan, jika cairan itu dibiarkan mengering sendiri di atas permukaan velg aluminium bisa merusak pelindungnya.

Metode terbaik mencuci ban adalah menggunakan sabun dan menyikatnya dengan sikat berbulu agak kasar (sikat plastik). Siapkan pula sikat gigi untuk menggosok alur ban dan bagian ban yang bersinggungan dengan bibir velg. Langkah terbaik tentu jika dilakukan dalam kondisi ban terlepas karena proses pencucian bisa dilakukan lebih leluasa dan bisa menjangkau bagian dalam velg. Di samping itu, kotoran pada lubang-lubang baut velg juga bisa dibersihkan sekaligus. Anda pun bisa melihat kondisi dan membersihkan kolong fender atau bagian suspensi.

Dalam mencuci ban, anda juga harus memperhatikan proses pengeringannya. Jangan membiarkan air dan sisa sabun mengering sendiri, baik dipermukaan karet ban maupun di velg. Upayakan agar proses pengeringan Anda lakukan sendiri. Gunakan chamois untuk membasuh sisa air di antara  bunga ban dan sela-sela velg. Selanjutnya, pakai handuk untuk mengeringkannya.

Menyemir Ban


Beberapa pemilik mobil yang sering menyemir ban mengeluh akan adanya masalah keretakan yang dialami pada ban. Pada saat itu pemilik menduga penyebabnya adalah mobil jarang dipakai berjalan. Tentu saja hal ini tidak benar. Besar kemungkinan keretakan pada ban ditimbulkan akibat kesalahan memakai produk semil ban.

Untuk diketahui, formula dressing untuk ekssterior (seperti semir ban) berbasis silicon, memiliki daya penetrasi yang sangat baik. Sayangnya, dalam kadar tinggi dan penggunaan yang terlalu sering, formulasi ini justru mengancam karet ban. Silikon bisa membuka pori-pori karet dan pada pemolesan selanjutnya akan meresap kedalamnya.

Akibatnya, pada masa tertentu karet ban akan mengering. Ketika terjadi proses pengempisan atau penggembungan ban, terjadilah keretakan. Karena itu, berhati-hatilah dalam memilih formula pelindung ban. Lebih baik konsultasikan pembersih mobil profesional atau Mereka yang pernah memakai sebelumnya.

Terlepas dari itu, menyemir ban juga membutuhkan Teknik tersendiri. Anda tidak bisa begitu saja percaya dengan Bahasa promosi “pemakaian mudah” yang dikampanyekan produk-produk semir ban. Menyemprot dan kemudian meratakan adalah kata kunci menyemir ban. Bagaimana melakukannya? Di sinilah banyak yang salah kaprah.

Menyemir ban paling baik adalah dengan cara menyemprotkan pada satu atau dua titik bagian atas ban terlebih dahulu. Jangan menyemprotkan cairan semir terlalu banyak karena bisa mengakibatkan cairan semir mengedap di antara pertemuan dinding ban dan bibir velg.
Segera ratakan semir dengan spons atau kain katun. Lakukan proses tersebut hingga merata pada seluruh dinding ban dan (bila perlu) telapak ban.
Setelah itu, lakukan perataan lebih detail hingga cairan semir ikut melembabkan alur-alur ban. Teknik untuk melakukannya adalah menggosok dengan sikat semir sepatu.

Untuk ban yang kondisinya sangat buruk (jarang dilakukan penyemiran) dapat diluluri cairan semir lebih banyak dan biarkan dalam waktu lima sampai enam jam. Setelah kering, cuci sampai bersih menggunakan sabun dengan pH mendekati normal. Pastikan sisa-sisa kotoran pada seluruh permukaan ban lenyap. Setelah itu, lakukan penyemiran ulang seperti yang telah disebutkan di atas.

Mengilapkan Velg

Hampir sama dengan ban, kotoran yang menempel pada velg umumnya berupa aspal, lemak, minyak rem dan serbuk kanvas rem. Karena tidak berpori tinggi seperti karet, pembersih karet, pembersih velg jelas lebih mudah. Apalagi kini banyak produk pembersih velg mengandung cairan kimia yang terdiri dari hydrofluoric dan phosphoric acid. Formulasi ini sangat ampuh mengusir jenis-jenis kotoran tersebut dan layak dipakai pada velg berlapis krom.
Sebelum memulai proses pemebersihan, pastikan suhu velg telah turun (dingin). Jika belum, Anda bisa mempercepat pendiginan dengan menyemprotkan air. Proses pemolesan hanya efektif jika velg telah dicuci sebelumnya. Seperti halnya penyemiran ban, metode pengilapan velg juga memerlukan Teknik tersendiri.

Ingat, cairan pengilap velg sangat tajam. Terlalu lama membiarkanya di atas permukaan velg bisa berakibat kerusakan. Karena itu, waktu yang tepat untuk segera membasuhnya adalah tiga puluh detik hingga dua menit setelah pemolesan. Cara paling tepat pemakaian formula pengilap velg adalah menuangkannya pada kain katun dan kemudian memoleskannya. Dengan cara ini kemungkinan ban terkena cairan tersebut semakin kecil. Tidak kalah penting, Anda juga harus segera membersihkan cairan tersebut, terutama pada pentil ban, baut-baut dan sudut-sudut palang velg. Untuk mengusir kotoran membandel dapat dilakukan dengan cara menggosoknya dengan sikat gigi.

Membersihkan Velg Berpenutup (Dop)

Model standar, terlebih yang diproduksi secara CKD (Completely Knock Down), umumnya menggunakan velg konvensional yang dicetak dari besi. Masyarakat sering menyebut velg seperti ini dengan julukan velg kaleng. Desain velg ini kurang menarik sehingga banyak pabrikan kendaraan menutupinya dengan dop berbahan plastik.

Dopa tau penutup velg memang membuat aksi roda semakin menarik. Apalagi kebanyakan dop didesain sangat atraktif. Sayangnya, ditutupnya velg dengan dop terkadang membuat pemilik jadi malas membersihkan velg karena mencopot dop di saat mencuci dianggap sesuatu yang merepotkan. Padahal, membiarkan air mengering sendiri di atas permukaan velg yang tertutup sama saja dengan membuka peluang terjadinya korosi. Apalagi jika setelah dicuci, mobil dibiarkan berada di dalam garasi untuk beberapa hari. Perlu diketahui bahwa setelah dicuci, cekungan-cekungan pada velg dapat tergenang air. Sisa-sisa air pada velg yang ditutup tidak mungkin dikeringkan jika Anda tidak melepas dop.

Kotoran pada velg besi bisa dihilangkan dengan cara mencucinya dengan sabun. Namun, segeralah membasuhnya dengan air sambal mengusapkan chamois. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya proses pengeringan cairan sabun. Seperti telah dibahas sebelumnya, cairan sabun yang mengering sendiri di atas permukaan cat (velg besi juga dicat) dapat merusak clear coat. Setelah kering, lakukan pemolesan dengan formula pembersih untuk cat bodi. Lakukan secara cermat dan jangan menyemprotkan formula pengilap secara berlebihan.

Sementara itu, pembersihan dop bisa dilakukan dengan cara yang sama. Namun, untuk menggosok sampo atau sabun, sebaiknya memakai spons. Hal ini untuk mencegah timbulnya goresan pada permukaan cat dop. Untuk proses pengilapan, gunakan cairan khusus pembersih dan pengilap plastic. Hindari penggunaan zat asam tinggi karena dapat merusak lapisan catnya. Pasang Kembali dop setelah velg dikeringkan dan dipoles. Setelah dop terpasang, lap Kembali menggunakan handuk.